Cara Kerja Power Class H
Power class H adalah sebuah metode penguatan daya yang digunakan dalam amplifier audio untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalkan pemborosan daya. Metode ini menggabungkan dua transistor yang bekerja secara bergantian, masing-masing menangani separuh dari siklus sinyal audio.
Berikut adalah cara kerja power class H:
1. Dua Transistor dengan Tegangan Supply Berbeda
Sistem ini menggunakan dua transistor yang dihubungkan secara paralel, namun dengan tegangan supply yang berbeda. Satu transistor (transistor utama) terhubung ke tegangan supply yang tinggi, sedangkan transistor lainnya (transistor bantu) terhubung ke tegangan supply yang rendah.
2. Transistor Utama untuk Daya Tinggi
Transistor utama bertugas untuk menangani bagian sinyal audio dengan amplitude tinggi. Ia menggunakan tegangan supply tinggi untuk menghasilkan daya output yang kuat.
3. Transistor Bantu untuk Daya Rendah
Transistor bantu berperan dalam menangani bagian sinyal audio dengan amplitude rendah. Ia menggunakan tegangan supply rendah untuk mengurangi pemborosan daya ketika sinyal berada di level rendah.
4. Pergantian Peran Transistor
Ketika sinyal audio meningkat, transistor utama mengambil alih penguatan. Sebaliknya, ketika sinyal audio turun, transistor bantu mengambil alih. Pergantian peran ini terjadi secara otomatis melalui sirkuit kontrol yang memonitor sinyal audio.
5. Keuntungan Power Class H
- Efisiensi Tinggi: Mengurangi pemborosan daya dengan menggunakan tegangan supply yang lebih rendah saat sinyal audio rendah.
- Peningkatan Daya Output: Menggunakan tegangan supply tinggi untuk output daya yang kuat ketika sinyal audio tinggi.
- Pengurangan Panas: Meminimalkan pemborosan daya dan panas yang dihasilkan oleh amplifier.
6. Kelemahan Power Class H
- Kompleksitas Desain: Sirkuit kontrol untuk pergantian transistor lebih kompleks dibandingkan dengan amplifier class AB.
- Biaya Produksi: Penggunaan komponen tambahan dapat meningkatkan biaya produksi.
Kesimpulan
Power class H menawarkan peningkatan efisiensi dan daya output yang signifikan dalam amplifier audio. Meskipun desainnya lebih kompleks dan biaya produksinya lebih tinggi, metode ini memberikan keuntungan yang signifikan dalam hal pemborosan daya dan panas.